Pabrikan ponsel asal China Xiaomi berhasil menyalip iPhone dalam pengapalan smartphone ke pasar global di kuartal II 2021. Kesuksesan Xiaomi itu menjadikan vendor ponsel terbesar kedua dalam pengapalan di seluruh dunia pada kuartal kedua tahun 2021 versi lembaga riset Canalys yang dirilis, Jumat (16/7/2021). Canalys merilis daftar vendor ponsel yang berhasil mengapalkan smartphone di kuartal dua 2021. Dalam catatan Canalys, pengapalan smartphone di kuartal ini mengalami lonjakan pertumbuhan hingga 83 persen dibandingkan Q2 2020.

Lonjakan itu membuat pangsa pasar Xiaomi kini mencakup 17 persen sekaligus menempatkannya di posisi dua secara global. Raihan Xiaomi ini terbilang bagus karena diprediksi mampu mengambil alih posisi puncak yang masih dipegang oleh Samsung dengan pangsa pasar 19 persen. Posisi Apple melalui produk iPhone nya harus turun ke peringkat tiga dan meraih pangsa pasar 14 persen. Sementara di posisi selanjutnya ditempati dua vendor ponsel asal China yaitu Oppo dan Vivo yang masing masing memiliki pangsa pasar 10 persen. Menurut Canalys, keberhasilan Xiaomi menyodok ke peringkat dua karena ponsel tersebut memiliki harga. Harga itu diyakini mampu mengalihkan pasar yang cenderung berminat harga premium yang ditawarkan oleh Samsung dan Apple.

"Sebagian besar konsumen masih condong ke pasar besar yang dipegang Samsung dan Apple. Tapi, kesuksesan Xiaomi tak lepas dari faktor harga jual rata ratanya yang masing masing sekitar 40 persen dan 75 persen lebih murah," kata Research Manager Canalys Ben Stanton, seperti dikutip dari TechCrunch, Jumat (16/7/2021). Menurut Stanton, Xiaomi terbukti berhasil menghadirkan smartphone flagship di harga yang terjangkau. Hal itu terlihat dari beberapa produknya yang dirilis selama Kuartal I mampu menggebrak pasar smartphone global. "Jadi prioritas besar bagi Xiaomi tahun ini adalah untuk meningkatkan penjualan perangkat high end nya, salah satunya Mi 11 Ultra yang dinobatkan ponsel flagship termurah," sambungnya.

Stanton menambahkan, produk Xiaomi makin diminati dan berkembang pesat di kawasan Amerika Latin, Afrika dan Eropa Barat. Hal ini pula yang membuat Xiaomi mungkin akan menghadapi tantangan dari Oppo dan Vivo karena ketiga vendor ini memiliki tujuan yang sama.