Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif KemenparekrafYuana Rochma Astuti menjelaskan adabanyak benefit yang didapat dalam program Beli Kreatif Danau Toba (BKDT) 2021. Menurutnya, pelaku ekonomi kreatif tidak hanya mendapat pelatihan, tapi juga akan difasilitasi untuk beriklan di Facebook, Instagram dan membuka kesempatan ekspor. “Ditambah kita akan mendampingi juga, dengan berbagai macam fasilitas lainnya. Salah satunya ongkos kirim gratis, yang sedang kita formulasikan dengan PT. Pos Indonesia,” ucap Yuana kepada wartawan, Jumat (26/3/2021).

“Kemudian tentunya yang paling penting dengan marketplace, antara lain bagaimana hadir di marketplace (onboarding) untuk meningkatkan omzet,” tambah dia. Selain itu, penyerapan tenaga kerja hingga perluasan pasar menjadi target digitalisasi pelaku ekonomi kreatif Beli Kreatif Danau Toba. Kampanye Beli Kreatif Danau Toba, contoh digitalisasi pelaku ekonomi kreatif dalam memasarkan produk dan memperluas pasar.

Kegiatan Beli Kreatif Danau Toba sudah berlangsung sejak 20 Februari 2021 hingga Juni 2021 dan merupakan bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) 2021. Beli Kreatif Danau Toba diikuti 200 pelaku ekonomi kreatif, menghadirkan beragam produk kreatif seperti 121 kuliner, 29 produk fesyen dan 50 kriya. Yuana menilai digitalisasi pelaku ekonomi kreatif akan menambah wawasan pelaku kreatif dalam pemasaran produk mereka.

Sebanyak 200 pelaku kreatif tersebut mewakili pelaku kreatif dari 33 kabupaten dan kota di Sumatera Utara yang sebelumnya telah diriset berdasarkan target pelaku ekraf dan buyers. Beli Kreatif Danau Toba juga ditujukan untuk promosi dan meningkatkan daya beli produk lokal. Danau Toba, Sumatera Utara sebagai kawasan wisata super prioritas harus didukung dengan industri kreatif yang modern dalam hal promosi dan pemasaran produk pelaku ekonomi kreatif.